Saat ujian itu datang... sebenarnya kamu memiliki dua pilihan. Pilihan pertama kamu semakin dekat denganNya atau pilihan kedua kamu semakin menjauhiNya.
Ya Allah ujian apa lagi yang Engkau berikan kepada Hamba.. Mengapa Ujian tak kunjung henti menghampiriku... apa salahku Ya Allah??
Itulah selalu yg aku ucapkan saat aku mengalami ujian. Saat ujian datang, awalnya aku marah, iya marah entah marah terhadap siapa.. Aku tak pernah menyangka kalau aku bisa menghadapi ujian seperti ini. Di usiaku saat ini aku mengalami kegagalan. Kegagalan yang tak pernah ku pikirkan sebelumnya. Tak ada yg bisa ku lakukan, hanyalah ratapan yang terucap dari mulutku. Berulang kali setan mencoba menghasutku untuk menyalahkan orangtua ataupun Allah sekalipun.. Astagfirullahaladzim...
Tetapi semua itu hanya sementara. Ketika aku melakukan hobbyku yaitu browsing internet, aku membaca sebuah link yang didalamnya terdapat sebuah hadist
Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku di dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya di dalam diri-Ku. Dan apaila ia mengingat-Ku (menyebut nama-Ku) dalam suatu perkumpulan manusia, maka Aku akan menyebut namanya di dalam suatu perkumpulan yang lebih baik dari perkumpulannya (baca: perkumpulan malaikat). Apabila ia mendekatkan dirinya kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya se-hasta, dan apabila ia mendekat kepada-Ku se-hasta maka Aku akan mendekat kepadanya se-depa. Dan apabila ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari-lari kecil. (HR. Bukhari, Ahmad, Tirmidzi).
Setelah membaca itu aku tersadar selama 25 tahun ini apa aku telah melaksanakan perintahNya dengan baik? Dan pantaskah aku menyalahkan Allah atas apa yang aku alami sekarang? Dan apakah aku selalu mengingatNya?Jawabannya adalah "Tidak". Aku sama sekali tak pantas menuntut Allah untuk mempertanggung jawabkan atas ujian ini. Ya Allah maafkan Hamba.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah [2]: 222).
Aku yang selama ini sering menyepelekan shalat 5 waktu, mengajipun terakhir ketika SMP dan masih banyak perintahNya yang tak aku laksanakan. Yang ada hanyalah aku yang selalu merasa senang melakukan apa yang diLarangNya.
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga). (QS. An-Nisaa’ [4]: 31).
Ternyata Allah ingin aku kembali menuju JalanNya. Jalan yang Engkau Ridhai. Sempat terpikir olehku mungkin jika aku tak menghadapi ujian ini, aku bahkan mungkin masih jauh dariNya dan bahkan mungkin aku tak akan sempat merasakan perasaan cintaku kepadaNya.
Ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu. (QS. Al-Baqarah [2]: 152).
Ujian itu datang karena Allah sayang terhadap kita sebagai HambaNya dan Allah ingin kita kembali kepadaNya.
Jika ujian membuatmu menyalahkanNya dan semakin Jauh dariNya mungkin kamu akan merasakan kesenangan sementara yang sifatnya didatangkan oleh syetan, tetapi kemudian kamu akan jatuh kedalam lubang permasalahan yang mungkin akan lebih sulit dari sebelumnya.
Tapi jika ujian membuatmu lebih dekat kepadaNya, sungguh seberat apapun ujian setelahnya Allah akan membantumu untuk melewatinya. Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan ( Al Insyirah: 5-6).
Percayalah Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untukmu.
Bersabarlah yang baik, maka niscaya kelapangan itu begitu dekat.
Barangsiapa yang mendekatkan diri pada Allah untuk lepas dari kesulitan,
maka ia pasti akan selamat.
Jakarta, 1 Januari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar